Rating: | ★★ |
Category: | Restaurants |
Cuisine: | Asian |
Location: | Malang, Jawa Timur |
Barangkali bumbu seperti ini ada di daerah lain: gabungan antara kacang dan gula merah, sambal (dipisah, diletakkan di pinggir piring), kecap, serta bahan racikan lain yang saya tak paham. Tapi, entah bagaimana, rasanya akhirnya tak sekedar manis, agak kental, dan warnanya kehitaman -- dulu, kacang itu ditumbuk agak kasar, namun belakangan diblender sehingga jadinya lebih halus..
Sayangnya, saat saya mengunjunginya pada pertengahan Oktober lalu, buah mangga belum musim seperti sekarang, sehingga jumlah irisan mangga mudanya cuma sedikit -- bayangkan, apa enaknya rujak manis tanpa buah mangga muda?
Lokasi warung rujak semeru terletak di halaman rumah agak mewah, di samping Stadion Gajahyana, di Jalan Semeru. Sejak berdiri lebih dari sepuluh tahun lalu, warung rujak semeru tak begitu berubah, kecuali atapnya yang kini dibuat semi permanen. Perubahan lainnya jumlah kursi dan mejanya makin bertambah..
Selain menyediakan es degan, krupuk dan tahu goreng, ciri khas lain yang terlihat di warung itu adalah kecepatan dan kebersihan -- tukang pengupas buahnya menggunakan semacam pembungkus plastik. Dan supaya konsumennya tidak menunggu relatif lama, mereka memiliki sedikitnya 4 karyawan, dengan tugas yang berbeda.. (tapi tetap saja, seperti saya saksikan tempo hari, antrian panjang masih terlihat).
Perbedaan lainnya, harga rujak semeru memang relatif lebih mahal. Jika di tempat lain 5 atau 6 ribu rupiah, maka mereka mematok 8 ribu rupiah -- tapi percayalah, harga sebesar itu menjadi relatif tatkala rujak dengan buah menggunung, dan bumbunya yang khas, tersaji di depan kita...
25 comments:
Hehehehe... bisnis rujak yuk
boleh.. kau yang ngupas buahnya, dan aku bagian nyicipin buahnya ya... :D
sejak kapan aku mau ngupasin???? jangan dibalik2 lah :p
huahahahaha... ya, udah, kau yang bikin bumbu, dan aku yang nyicipin.. Ntar yang bagian ngupas buah, tunggu aku berhasil membajak salah-seorang pegawai di rujak semeru itu :D
slurps....bikin ngeces!
hehehe.. boleh mampir ke sana, Din, kalau liputan ke Malang... :)
aku orang jatim, tapi belum pernah nginjek malang Fan.
penasaran sampai sekarang arep mrono....
Ok, kalo gitu diperjelas... SEJAK KAPAN AKU BERHUBUNGAN SAMA DAPUR DKK hehehehehehe
.. iya aku ingat, kita kan sepakat untuk tidak bikin dapur di rumah kita kan... :)
wah, Din, jadi penasaran nih.. Jatim mana?
kan udah dikasih pisau swiss, belajar dong ngupasnya :-)
masalahnya kan bukan bisa atau ga bisa :D
Affan, Inong, ini masalah rujak atau dapur ya'? hehehe........ Btw, rujak manis yang khas malang & sby, yang disini ga ada itu menurut aku adalah TAHU gorengnya, hmm....tahu didhulitno sambel rujak.... wis tah, lali anak bojo.... ga diumani alias ga kebagian...
hehehehehehe.... hehehehehehe....:D
dua-duanya, Tik .. huahahaha... :D
betul, Tik! Saya jadi ngeh sekarang, sulit cari tahu goreng saat mengudap rujak manis di sini.. :)
di jakarta, kalaupun ada tahu goreng, mana ada petisnya
dengar petis, jadi inget tahu campur di arteri pondok indah, nih.. hehehehe
Tahu campur itu kan yang ada perkedel singkongnya ya? Jaman dulu ada yang enak tuh di Malang, deket SD Kauman atau TK Santa Maria ya? Warung tenda gitu, kalo lagi ke rumah yangtiku di blakang loji/ Ade Irma Suryani no.17, aku suka minta dibeliin & kami berdua pergi beli sambil membawa rantang, hehehe...
betul Atik, selain perkedel singkong, juga ada.. aduh aku lupa namanya... yang bentuknya seperti empal, tapi kenyal, yang sedap sekali.. hehehe...
Ya, aku masih ingat, di sebelah SD Kauman (itu sekolahku waktu SD!) berdiri warung-warung diantaranya adalah tahu campur -- itu juga langganan kami...
Heem.. dulu di belakang loji itu ada SD Belakang Loji, dan di depannya itu bioskop Malang Theatre (bioskop paling mewah saat itu). Tapi aku lupa, sebelum jadi bioskop, ada bangunan apa di situ.. jadi, rumah kerabatmu itu di sebelah mana ya?
Tapi, bagaimanapun paling enak membayangkan soal makanan, apalagi kalau pas hujan-hujan begini :)
Rumah nenek & kakekku dulu membelakangi MT (Malang Theater) & letaknya di belakang Hotel Pelangi. Bener Fan, dulu MT tuh top banget waktu masih TK aku n kakakku suka naik ke loteng pura2 nonton bioskop, padahal yang kami lihat itu cuma poster film yang guede n terbuat dari kain, hihi...konyol ya... Rumah nenekku di jalan buntu, dulu kompleks polisi, kompleks kecil cuma ada 4 rumah yang besar2. Tapi rumah itu udah dijual sekitar 5 th yg lalu, katanya sih jadi tempat ngumpulnya hantu sak Mlg, maklum rumah akhir abad 18......hihihi serem
ya, ya.. aku mulai bisa mengira-ngira di mana rumah nenekmu itu, Tik.. Sayangnya, saat ke Malang tempo hari, tak sempat jalan kaki untuk menengok tempat-tempat masa lalu itu. Setahku bioskop MT itu kini diubah menjadi Bank Mandiri, tapi aku lupa apakah SD Belakang Lodji sudah jadi apa sekarang -- mungkin semacam ruko...
Hehehehe.. aku bayangin seperti apa sosok rumah itu, Tik, sehingga dijuluki tempat ngumpulnya hantu sak malang... :D
rujak semeru ..yg malas antrinya....aku biasa kalau sudah lihat yg antri banyak trus lari ke pinggir stadion didepan ayam goreng tenes
ooh, masih ada ayam tenes itu ya, walau di sampingnya dibangun gedung olahraga yang besar itu?... Wah, udah lama nggak ke ayam goreng tenes itu... :)
pengennya nyari resep nih mas....
Post a Comment