Sep 2, 2007

Qatar: Revolusi dari Atas...




"REVOLUSI dari atas,"begitulah judul laporan media tersohor terbitan Amerika, melihat perubahan di negara Qatar, sebuah negara mini di kawasan Teluk. Raja Syeid Hamad bin Khalifah Al Thani, raja negara itu, sejak pertengahan '90-an, menggulirkan apa yang disebut sebagai reformasi liberal. Mulai pembentukan parlemen terbatas, lahirnya sebuah konstitusi, hingga dibolehkannya adanya anggota parlemen perempuan.

Awal Desember 2006, di sela-sela liputan Asian Games, saya membuat laporan bersambung tentang "perubahan dari atas". Dan ternyata bukan hanya politik, di bidang ekonomi emir negara gurun itu membuka pasar bebas, mengundang investasi.

Maka, mirip tetangganya Uni Emirat Arab, yang melaju lebih awal, negara itu kini didatangi para pendatang. Sekarang hampir 1 juta jiwa mendiami negara penghasil gas terbesar, namun penduduk aslinya kurang dari 20 persennya. Sejumlah tenaga ahli asal Indonesia banyak terlibat dalam pembangunan awal negara itu, tapi buruh migran masih tetap dominan.

Sambil meliput, saya sempatkan mengambil gambar sudut-sudut kota Doha...

16 comments:

aya blue said...

Waduh... keren banget...
Asyiknya yang bisa jalan2x...
Mau dung...

Affan Alkaff said...

ayablue, makasih.. tapi kalau nggak ada liputan, rasanya saya nggak akan sampai sana..:)

ika ardina said...

Hhhh.. ga tahan untuk ga narsis ya?

Affan Alkaff said...

huaha.. kasihan kalau foto dua orang kawan itu tak didampingi...:)

ika ardina said...

He? si mickey mouse dipake? hahahaha

Affan Alkaff said...

keren kan:)

Yiyik K said...

Kotanya kayaknya bersih bener ya... dan sangat artifisial..? hmmm....

Affan Alkaff said...

sebagian tempat yang kudatangi, memang bersih, tapi entah tempat lain, Yik.. Mungkin karena penduduknya sedikit ya.. tapi mereka memang tengah berbenah sekarang ini, karena berkah pendapatan gasnya yang -- salah-satu -- terbesar di dunia...

agung ainul said...

saya berani memotret perempuan Qatar, tapi dari belakang...

Lhoo kok ??

Affan Alkaff said...

iya Gung, kalau dari depan, aku nggak bisa pulang..:) hehe becanda kok! Yang pasti, harus minta ijin dulu untuk memotret utamanya kaum perempuan di sana: mau atau tidak dipotret. Kalau mereka setuju tak masalah, silakan... Ini sangat sensitif sekali! Saat saya baru sampai di negeri itu, sudah diwanti-wanti oleh orang Indonesia yang lama tinggal di sana, agar 'sopan' terhadap perempuan -- termasuk memotret itu. Ada kasus, seorang diperkarakan ke polisi karena masalah potret-memotret ini..

Widad W said...

qatindo ya pak

Affan Alkaff said...

salam kenal...ya, betul,betul.. saya agak lupa nama restorannya, tapi seingatku itu milik orang Indonesia (orang Aceh).. Tinggal di Qatar ya pak?

Affan Alkaff said...

salam kenal Widad.. memang itu qatindo, restoran di kota Doha yang dikelola orang Indonesia.. Saya mampir ke sana, di saat udara dingin menyergap kota itu.. Widad tinggal di Doha ya?

Affan Alkaff said...

salam kenal Widad.. memang itu qatindo, restoran di kota Doha yang dikelola orang Indonesia.. Saya mampir ke sana, di saat udara dingin menyergap kota itu.. Widad tinggal di Doha ya?

Eva Gladka said...

If flu-like symptoms occur and do not disappear for three days, it’s time to take the drug.


When it is getting colder outside the chances to catch a cold increase! Get ready!

Eva Gladka said...

If flu-like symptoms occur and do not disappear for three days, it’s time to take the drug.


When it is getting colder outside the chances to catch a cold increase! Get ready!