Oct 23, 2007

Kota Malang dan (sisa) masa lalunya




SETIAP berlibur ke kota masa kecilku, Malang, aku selalu bertanya pada diri-sendiri "bangunan tua mana lagi yang dibongkar" dan "mal apa lagi yang akan berdiri". Ada nada khawatir dari pertanyaan itu, dengan sedikit menggugat..

Aku selalu menyempatkan diri menengok bangunan-bangunan tua yang tersisa -- sebagian bersejarah. Sejumlah bangunan bahkan telah menjadi ikon Malang -- sejumlah kartupos terbitan lokal misalnya selalu menampikan toko Oen, balaikota, atau gereja Katedral. Tak banyak jumlahnya memang, tetapi menurutku tanpa bangunan itu, identitas kota berhawa sejuk itu rasanya hilang.

Saat mudik lebaran lalu, misalnya, aku sengaja mengabadikan sejumlah bangunan tua yang tersisa -- dengan bersemangat, tentunya. Sebagian besar bangunan terletak di jantung kota. Letaknya di sekita alun-alun kota serta di jalan Kayutangan (sekarang jalan Basuki Rachmat), dan tak jauh dari balai kota..

40 comments:

purwanti setia said...

tapi malang sekarang banyak rukonya.

Toto_Waluyo . said...

masih untung ada yang tersisa.....

Affan Alkaff said...

itulah Pur, yang bikin sedih... Dan karena itu ada yang bilang malang sekarang itu identik dengan kota 'ruko'. Cuma yang bikin aku nelangsa itu (tapi nggak bisa berbuat apa-apa) pembangunan mal di bekas 3 lapangan bola (satu-satunya 3 lapangan bola bertingkat di Indonesia), tenis lapangan, dan kolam renang swembad... habis sudah peninggalan bersejarah itu (semuanya dibangun di jaman belanda... Sampai-sampai di kolam renang swembad itu ada mitos hantu noni-noni Belanda..).. Sepengetahuan Pur apa lagi gedung bersejarah di Malang yang bakal tergusur?

Affan Alkaff said...

... mumpung masih ada yang tersisa mas, makanya kupotret.. hehehe :) untuk cerita anak-cucu, atau sekedar nostalgia dan romantisme..

eny abdat said...

ini tempat aku blanja bahan2 kue,dan peralatannya

Affan Alkaff said...

ya, Eny, aku juga dan keluarga pernah belanja di toko itu, dulu sebelum ada supermarket seperti sekarang... Aku nggak tahu apa toko itu msih didatangi banyak orang sekarang ini:)

purwanti setia said...

sak iki malang kakean ruko mas

aya blue said...

wah jadi pengen jalan2x ke malang nih..
apa desember ini kesana yach??

Affan Alkaff said...

kalau ke Malang, Aya, sempatkan mampir ke toko oen, lalu ke dataran tinggi di luar kota Malang... :)

Vania Koeberlein said...

deket rumahku nich mas

Vania Koeberlein said...

ooo yg kuning ini cafe kan? Dulunya dunkin donuts. Mas kita punya kekhawatiran yg sama, takut Malang berubah dan jadi tambah panas krn ruko dimana2 menggantikan tempat pohon hijau yg bikin udara Malang suejuk. Entah apa maunya manusia2 berduit itu - mungkin cari untung tp gak mikirkan linkungan hidup buat generasi selanjutnya...suka sedih klo ingat ini...

Vania Koeberlein said...

bener2 kembar baru tau aku...dasar ndeso

Vania Koeberlein said...

khas bgt ya jadul...

Affan Alkaff said...

salam kenal Vania.. Berarti sampeyan anak Celaket ya? Atau Oro-Oro Dowo...Hehehe.. Kalau SMA-ku, nggak jauh-jauh amat dari gedung bersejarah itu, yaitu SMA i (SMA 'satu titik' hehehe alias SMA Islam di Jalan Kartini, belakangnya SMA Shalahudin.. tahu kan?)...

Affan Alkaff said...

betul, dulu itu dunkin donuts... Dan seingatku, mulai saat itulah eksterior bangunan itu mulai diubah, setidaknya atapnya.. Sementara gedung 'kembarannya', kalau tak salah, sekarang diubah jadi sebuah bank -- yang relatif tidak diubah wujudnya.

Ya, saat pulang kemarin, banyak bangunan yang kutemukan tak lagi 'ramah' -- semua diubah jadi ruko, dan mal. Tak ada lagi sosok Malang tempo doeloe. Ini setidaknya di dekat rumahku di Jalan Arif Rahman Hakim.... Hampir semua bangunan yang dulu berhalaman luas, berpohon, kini hilang tak berbekas.. Kota ini makin kehilangan identitasnya... Sedih rasanya setiap pulang ke Malang :(

Vania Koeberlein said...

rumahku di Samaan mas, Tapaksiring, dekat jl. Kaliurang barat dan pasar Tawang Mangu...Klo SMAi tau lah mas sering lewat situ dl jg pernah naksir sama anak situ hehehehe masa remaja masi cinta monyet jadi malu sendiri hehehehe tp jadi kenangan ;)

Vania Koeberlein said...

iya kok diubah seenaknya ya...klo bank itu aku tau, sering nunggu mikrolet ADL dibawah pohon situ....
Eman bgt gdung tua dirombak, klo di Eropa gedung2 tua dipertahankan dan diperbaiki malah jadi ciri khas kota. Jadi klo ke kota Cologne misalnya tempat aku kuliah, disitu ada yg namanya Altstadt atau Heumarkt isinya ya gedung tua2. Klo Neumarkt isinya gdung modern alias pusat belanja

Affan Alkaff said...

.. Foto gedung kembar di ujung jalan semeru (atau arjuno?) dan kayutangan itu, seingatku diabadikan seorang fotografer senior -- yang memiliki studio lama di jalan kayutangan. Aku lupa siapa namanya, tetapi dia salah-seorang yang mengabadikan sejumlah bangunan di kota Malang di masa doeloe...

Affan Alkaff said...

ini bangunan dekat rumahmu juga kan?

Vania Koeberlein said...

iya aku tau itu gdung daerah Rajabally kan?
ooo...untung ya mas ada bapak fotografer senior jadi kita2 yg muda jadi tahu wajah kota kita kayak apa dulunya...
setauku photo YOE dekat toko AVIA jg tempat foto yg exist dah lama jg

Affan Alkaff said...

Iya, itu dulu gedung Rajabally. Dulu seingatku semacam toko jual mobil VW. Dan seingatku pula, Rajabally itu singkatan nama pengusaha lokal yang bernama Rajab Ali, dan biar terlihat moderen diubah jadi Rajabally.. hehehe...

Ya aku tahu ada studio foto Yoe, dulu dekat Polres Malang (sekarang jadi bangunan hotel). Seingatku dulu alat fotonya masih kuno, yang haru pakai kain segala. Tapi belakangan, seingatku, alat itu tidak dipakai lagi.. Entah sekarang.

Nah studio foto yang di kayutangan itu, letaknya dekat Telkom, dekat Apotik Kabupaten, dan dekat gang kecil di tengah-tengah Jalan Kayutangan... Tapi kemarin, saat mudik, sepertinya sudah tutup.. Dulu jaman kecil, untuk bikin foto rapor, selalu ke sana....

Vania Koeberlein said...

aku gak menangi jaman Rajabally ono toko VW, dan baru tau yo sejarah nama e pak Rajab Ali hihihi
iya itu jadi hotel trio Indah ya....
sayang ya pada tutup semua....

hima kame said...

wah iki akeh kenangane sam, soale ndisik pas sma nek onok sing ultah langsung dicemplungno ndik kolam tugu.

Affan Alkaff said...

ha,ha... lek awakku eling pas poso. Sakwise sembahyang subuh nang Jamik, mlaku-mlaku nang tugu. nguripno mercon, karo ndelok arek-arek sugih dulinan sepatu roda. Ini tahun 70-an, akhir. Terus nang stasiun kota baru, ngandol sepur nang kota lama atau Lawang.. Kadang-kadang gawe lading karo paku, dilindisno sepur, sam... seru yo!

purwanti setia said...

ha ha sampeyan yo foto di yoe ta sam? aku jg foto di situ,awet tuh fotonya sampe sekarang. kayaknya sudah gak ada sekarang.
Dulu kalau mau ngirit ongkos (soale duitnya dipake makan pangsit belakang sekolah, maklum hari olah raga he he), aku jalan kaki dari sma dempo ke rajabally ini nunggu bemo hik hik. sampe blimbing, jalan lagi ke rumah. kalo uangnya gak habis sih ya naik jalur H di blkg sekolah trus ganti colt di pattimura jurusan tumpang.setahun kemudian, terminal pindah ke arjosari

Affan Alkaff said...

.. Betul Pur, fotonya lebih awet, dan ukuran klise-nya lebih besar... Masalahnya, terkadang klise lama itu sulit menyesuaikan dengan 'alat cetak sekarang' yang serba moderen. Jadi, seingatku, jika klise lama itu dicetak ulang, butuh waktu lebih lama untuk mencetaknya... (aku juga masih simpan foto dan klise lama hasil foto di YOE).

Affan Alkaff said...

.. ya, ya.. aku juga masih sempat merasakan naik bemo, setidaknya sampai klas 2 SMA (aku sekolah di SMA Islam, di Jalan Kartini, dekat SMA Shalahudin. Naik bemo di depan Toko Oen dan berhenti di jalan apa itu ?(aduh, aku lupa), lalu jalan kaki lewat gang sempit...

ramdan panigoro said...

sy pernah ke sini waktu FMK 2007,
kenal bambang priantono ?

Affan Alkaff said...

Salam kenal Ramdan... Sepertinya saya kenal Bambang Priantono, tapi saya agak lupa sosoknya... Mungkin kalau lihat wajahnya, baru bisa ingat lagi...

Bambang Priantono said...

Kota kelahiran tercinta....saya nih bambang priantono....salam kenal ya...sosoknya bisa diintip dirumah..hehehehee...

Affan Alkaff said...

salam kenal Bung Bambang.. senang bertemu sampeyan. Saya akan mampir ke rumahmu.. :)

restu dewi said...

wah ..jalan2-nya nyampe sukun juga ya...selatan sedikit udah rumahku aku di klayatan
met ultah walid...panjang umur,sehat2 selalu & banyak rizkinya...Amien
salam tuk mama Ika & Aida

Affan Alkaff said...

Terima kasih, mbak... Dulu banyak teman yang tinggal di sekitar Sukun dan Klayatan, utamanya teman-teman di SMPN 6 (Jalan Kawi). Sekarang jarang ketemu mereka, dan ada keinginan untuk reuni... Salam pula untuk keluarga...

restu dewi said...

SMA-nya podo karo bp-e si restu tapi angkatan tuwo th' 82

Affan Alkaff said...

Oh,ya.. sendiri lulus dari SMA Islam tahun 87... Salam kenal untuk bapaknya Restu ya...

mauladawilah abdullah said...

Ajib foto-fotonya emang masih sering mudik ketalun ya

sentot suseno said...

masih ada toh mas...selamat atas berhasil ambil gambarnya...

sentot suseno said...

Ini bukan gambar sekolah Corjesu tapi gambar sekolah SD Frateran di Jaksa Agung Suprapto (samping Polresta dan didepannya RS Saiful Anwar Malng)...Mas...sekaligus koreksi....

sentot suseno said...

Sayang mas..hampir semua pengambilan gambar...dalam kendaraan yang bergerak jadi sudut/angle-nya kurang penuh....lain kali sambil berhenti mas ya.....dan tentunya pakai kamera yang lebih canggih...salam dari saya asli oro2 dowo....salam..

hana jamiilah said...

Ikut sharing yaa...Kalo di jaman penjajahan dulu ada bangunan di Malang yg dibumi-hanguskan...sekarang di era reformasi banyak bangunan yg dibumi-ratakan...hehehe...babat habis rata dengan tanah...trus didirikan lg bangunan baru sesuka pemiliknya yg tidak sesuai/tdk peduli dgn karakter lingkungan sekitarnya. Saat ini giliran rumah2 di kawasan Ijen dan sekitarnya....mulai banyak bangunan kuno yang menjelma jadi rumah makan dgn gaya bangunan yg gak jelas....
Kota Malang yang makin malang.....