Aug 27, 2007

badut, sirkus, dan anakku...




"ADA badutnya nggak?" Aida selalu melontarkan pertanyaan ini, setiap kami hendak mendatangi sebuah pesta atau kegiatan. "Badutnya gemuk atau kurus ya?" ini pertanyaan berikutnya, setelah pertanyaan pertama itu tadi terjawab. Dan selanjutnya, "badutnya itu tokoh A atau B ya?"begitu dia terus bertanya, seraya menyebut sejumlah profil tokoh kartun kenamaan.

Rupanya, sosok badut itu menjadi kerisauannya. Betapa tidak, Aida pernah begitu histeris saat datang pada sebuah pesta, karena ternyata di situ hadir pula sosok sang badut. Kami biasanya menuruti kemauannya, seraya mencoba memberikan pemahaman siapa di balik topeng lucu itu.

Tidak sampai di situ, kami lantas melacak kenapa dia begitu takut melihat tokoh itu. Memang tidak mudah, mesti pelan-pelan. "kayaknya kita juga mesti mengubah, mendekonstruksi, imej-nya atas sosok badut," begitulah aku dan Ika mencoba menghilangkan trauma Aida.

Setiap ada kesempatan, selalu kuyakinkan dia jika badut itu pada awalnya dilahirkan untuk melucu. "Lagipula di dalam topeng itu 'kan manusia, seperti kita juga," kataku berulang-ulang. Aku juga terkadang mengecat mukaku bak badut untuk menunjukkan bahwa semua itu hanya 'permainan'...

Walau hasilnya belum sepenuhnya terlihat, pada hari Minggu kemarin, aku dan Ika ingin mengetahui reaksinya saat dia kutawari nonton pertunjukan sirkus Oriental -- yang digelar pada buah lapangan besar di sektor 7, Bintaro Jaya, Tangerang. Semula Aida ragu-ragu, tapi setelah dibujuk dia akhirnya tertarik. "Tapi Aida nggak mau duduk di depan ya," katanya pelan. Kami lantas mengiyakan..

Dengan karcis seharga 30 ribu per kepala, kami akhirnya duduk di bagian tengah pada klas utama. Kulihat awalnya dia masih memegang tangan erat mama-nya, dengan sedikit tegang. Namun perlahan, senyumnya mulai merekah, justru ketika muncul sosok badut di panggung...

"Aida paling suka pertunjukkan badutnya, lucu banget! Siapa itu Lid, nama badutnya?" Aida membuka percakapan saat pertunjukan itu usai. Dia bahkan minta agar kita nonton pada pertunjukkan kedua.. Aku dalam hati berkata, semoga ini menjadi momen perubahan pada Aida dalam melihat sosok badut -- semoga...

11 comments:

Yiyik K said...

Badut memang kadang nakutin utk anak2, mungkin krn daya khayal mereka lagi hebat2nya, jadi mau dijelasin dg logika apa pun (oleh kita para ortu), tetep aja mereka akan takut... lama2 mereka akan tau sendiri - tinggal ortunya aja yg sabar :)

krisna diantha said...

apa bukan karena umurnya saat itu masih terlalu muda?

Affan Alkaff said...

iya, Yik, tadi malam dia kutanya lagi.."bagaimana Aida, setelah lihat sirkus minggu kemarin, masih takut nggak lihat badut?" Dia jawab, kalau badutnya lucu, yang mukanya nggak seram, Aida nggak takut.. Aku nggak lanjutkan pertanyaan itu, dan pindah topik lain :)

Affan Alkaff said...

Mungkin juga Kris, tapi tampaknya dia begitu risau lihat badut, karena ada pengalaman dengan kakak pengasuhnya di day care yang melabel badut dengan yang seram-seram -- he, he si Aida cerita sendiri...:)

niniel wda said...

Jadi, apa penyebab utamanya dia bisa setakut itu Fan?

ika ardina said...

tapi sebelum dia masuk daycare (lagi) dia udah keliatan ga suka sama yang bertopeng2... Inget kan dia minta difoto bareng Olive dan Popeye di PIM, tapi akhirnya ga jadi karena dia nangis2 (tahun 2003 Desember)??

Affan Alkaff said...

.. ya Nil, antara lain menurutku, kasus di daycarenya itu, tapi mungkin betul juga kata Ika, Yiyik, atau Krisna, bahwa sebagian anak kecil takut dengan muka si badut...

Alana Skiera said...

Wah, jangankan Aida. Aku yg udah tua ini sampe sekarang masih takut sama badut!! Seriously, there's something about the mask that scares me..

krisna diantha said...

hannah masih takut badut mac ronald-nya mac donald

ika ardina said...

Lucunya, ketakutan Aida pada badut dan semua yang bertopeng (termasuk orang yang pake topeng Dora, dll) diingat betul oleh teman-teman TKnya dulu.... Sekali waktu seorang kawannya akan merayakan ulangtahun.. temannya ini sampai wanti-wanti ibunya untuk cari tukang sulap yang BUKAN badut (kan kebanyakan penghibur di pesta anak2 selalu berkostum badut atau tokoh tertentu, sekalipun dia membawakan pertunjukan sulap), karena dia ngga mau Aida ngga menikmati pestanya... Mengharukan...:)))))))

Affan Alkaff said...

makasih semua... atas masukannya :)